Pendukung di Nigeria masuk ke lapangan saat peluit akhir menyeluduk saat Ghana mendapati letak di Piala Jurusan FIFA tahun ini setelah bermain imbang 1-1 dengan Super Eagles.
Sesudah bermain imbang tanpa gol di leg pertama, gol tandang Thomas Partey pada perkelahian Rabu sudah cukup untuk membawa Ghana menggapai Qatar 2022 – negara Afrika pertama yang melakukannya.
Tembakan Partey di menit ke-10 menemukan jalan di bawah kiper Nigeria Francis Uzoho untuk memberi Black Stars kekuatan dalam pertandingan.
William Troost-Ekong menyetarafkan kedudukan dari tutul penalti selesei Ademola Lookman dijatuhkan oleh Denis Odoi di kotak penalti di babak pertama, sebaliknya Nigeria tidak dapat membuat gol keberhasilan yang dipakai untuk lolos ke Piala Dunia Deposit Pulsa Tanpa Potongan.
Dan tamat peluit akhir, para pecinta di Stadion Nasional Moshood Abiola di Abuja memuaskan rasa frustrasi mereka dengan menerobos masuk ke lapangan.
Menuruti Reuters, peminat mencampakkan benda ke suporter dan pemain Ghana, yang harus berjerih payah ke tambang untuk menarik diri lapangan.
Polisi turun tangan dengan memukuli para perusuh dengan pentungan dan menyemprotkan gas air mata, lapor Reuters.
CNN telah menghubungi FIFA dan CAF, badan pengatur sepak bola Afrika, sehubungan dengan masalah kerumunan walaupun belum meraih tanggapan.
Ini merupakan kedua kalinya sejak 1994 Nigeria sia-sia lolos ke Piala Bagian sesudah bolos pada kontes 2006 di Jerman.
Ini juga patuh daya Piala Afrika yang mengurungkan pada hari Januari yang mengetes Super Eagles tersingkir di babak 16 besar oleh Tunisia.
Ghana, sementara itu, akan kembali ke Piala Bagian yang akan terjadi pada 21 November, setelah percuma lolos ke lomba terakhir di Rusia empat tahun lalu.
FIFA juga mengkonfirmasi akan CNN bahwa Dr. Joseph Kabungo, petugas medis CAF/FIFA Zambia yang bertugas untuk pertarungan di Abuja, telah meninggal karena akhir hayat jantung mendadak.
“FIFA ingin menjatuhkan belasungkawa yang terdalam demi kelompok dan orang-orang terkasihnya serta komune sepak bola Zambia,” begitu kata majemuk resmi FIFA.
Perserikatan Sepak Bola Zambia (FAZ) juga meritul penghormatan pada Dr. Kabungo di media Bersahabat dengan menyebutnya Segmen populasi sepak bola saya yang memperhambakan dan dicintai selaku luas.”
Amsal itu Meneruskan “Pengaruhnya sangat besar, juga menjadi bagian dari tim pemenang AFCON 2012 [Zambia]. Kematiannya yakni kehilangan besar karena Dr Kabungo adalah teman dan orang keyakinan bagi banyak generasi pemain dan keluarga mereka.”